Anak Muda Terkaya di Asia
Merintis Sukses Dari Jadi Karyawan Biasa
Bisnis di
bidang teknologi memang menjanjikan kesempatan yang tidak terbatas. Apalagi di
era yang serba digital seperti sekarang ini. Kalau nggak percaya, nih Hipwee punya
buktinya. Yoshikazu Tanaka, pria berusia 37 tahun berhasil jadi anak muda
terkaya di Asia tanpa warisan harta dari keluarganya karena menekuni
bisnis di bidang teknologi.
Tanaka
dijuluki sebagai The Youngest Asian Self-Made Billionaire karena
keberhasilannya mengembangankan sebuah situs jejaring sosial khusus gamers bernama
GREE. Perusahaan
yang didirikan pada tahun 2004 itu telah mengalirkan tidak kurang dari 1,7 miliar US Dolar ke kantungnya dalam jangka
waktu 10 tahun. Uniknya, dia juga sama seperti kita. Memulai karir dari jadi
karyawan biasa. Mau tahu bagaimana caranya merubah nasib dari seorang karyawan
sampai bisa jadi pemilik perusahaan?
Ketertarikan Pada Teknologi Justru Datang Dari Membaca Buku
Datang bukan
dari keluarga pebisnis via cdn-lejdd.ladmedia.fr
Tanaka lahir dari keluarga Jepang pada umumnya. Ia dibesarkan di kota Mitaka, Tokyo. Berbeda dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg — Tanaka bukanlah penggila teknologi. Ia bahkan tidak memiliki ketertarikan terhadap bidang teknologi informasi semasa masih duduk di bangku sekolah. Rasa keingintahuan pada teknologi baru muncul setelah ia membaca buku karangan Alvin Toffler yang berjudul Powershift.
Tanaka lahir dari keluarga Jepang pada umumnya. Ia dibesarkan di kota Mitaka, Tokyo. Berbeda dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg — Tanaka bukanlah penggila teknologi. Ia bahkan tidak memiliki ketertarikan terhadap bidang teknologi informasi semasa masih duduk di bangku sekolah. Rasa keingintahuan pada teknologi baru muncul setelah ia membaca buku karangan Alvin Toffler yang berjudul Powershift.
Kutipan
terkenal dari “Powershift” via epicjaws.com
Dalam buku tersebut, Toffler menjelaskan pergeseran relasi kuasa yang akan terjadi pada abad 21. Selain dari kepemilikan modal dan kepemilikan atribut kekuasaan koersif, kekuatan juga akan datang dari pengaruh terhadap bidang teknologi informasi. Inspirasi yang didapatnya dari buku kemudian dilengkapi dengan perjalanan ke Amerika Serikat pada tahun 1996. Disana Tanaka pertama kali menjajal pengalaman berselancar dengan internet.
Dalam buku tersebut, Toffler menjelaskan pergeseran relasi kuasa yang akan terjadi pada abad 21. Selain dari kepemilikan modal dan kepemilikan atribut kekuasaan koersif, kekuatan juga akan datang dari pengaruh terhadap bidang teknologi informasi. Inspirasi yang didapatnya dari buku kemudian dilengkapi dengan perjalanan ke Amerika Serikat pada tahun 1996. Disana Tanaka pertama kali menjajal pengalaman berselancar dengan internet.
Malah Jadi
Mahasiswa Fakultas Politik dan Langsung Direkrut Jadi Karyawan
Langsung
jadi karyawan selepas lulus via specials-images.forbesimg.com
Walau menjadi pendiri GREE, Tanaka tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis IT. Dia malah lulus sebagai mahasiswa Fakultas Politik dan Ekonomi dari Nihon University. Namun ketertarikannya terhadap internet membuat dia gemar mengotak-atik komputer untuk membuat program.
Bahasa pemograman yang rumit malah ia jadikan hobi. Semua Tanaka pelajari secara otodidak. Selepas mendapat gelar sarjana ia langsung direkrut oleh So-Net Entertainment Cooperation, anak perusahaan Sonny yang fokus pada penyediaan internet.
Jadi salah satu orang pertama di Rakuten via tech.eu
10 bulan kemudian Tanaka memutuskan untuk pindah ke Rakuten. Tanaka adalah pegawai Rakuten yang ke 50. Ia adalah salah satu orang yang menjadi saksi bagaimana situs jual beli terbesar di dunia itu berkembang. Di Rakuten pula ia belajar bagaimana mengatur dan mengembangkan sebuah start up company. Ia tidak hanya bertanggung jawab pada bidang teknis, namun juga belajar banyak tentang pemasaran sebuah produk.
Walau menjadi pendiri GREE, Tanaka tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis IT. Dia malah lulus sebagai mahasiswa Fakultas Politik dan Ekonomi dari Nihon University. Namun ketertarikannya terhadap internet membuat dia gemar mengotak-atik komputer untuk membuat program.
Bahasa pemograman yang rumit malah ia jadikan hobi. Semua Tanaka pelajari secara otodidak. Selepas mendapat gelar sarjana ia langsung direkrut oleh So-Net Entertainment Cooperation, anak perusahaan Sonny yang fokus pada penyediaan internet.
Jadi salah satu orang pertama di Rakuten via tech.eu
10 bulan kemudian Tanaka memutuskan untuk pindah ke Rakuten. Tanaka adalah pegawai Rakuten yang ke 50. Ia adalah salah satu orang yang menjadi saksi bagaimana situs jual beli terbesar di dunia itu berkembang. Di Rakuten pula ia belajar bagaimana mengatur dan mengembangkan sebuah start up company. Ia tidak hanya bertanggung jawab pada bidang teknis, namun juga belajar banyak tentang pemasaran sebuah produk.
Bekerja
Sambil Terus Mengembangkan Hobi
Tetap mengembangkan hobi pemrogramannya via www.bloomberg.com
Di tahun 2003, Tanaka mulai kembali pada hobi lamanya: mengotak-atik koding untuk menciptakan sebuah program. Terinspirasi dari meledaknya kepopuleran Friendster, Tanaka pun mengembangkan situs jejaring sosial serupa. Hanya ia memfokuskan target penggunanya pada mereka yang memiliki hobi bermain game online.
Pada bulan Februari 2004, Tanaka iseng meluncurkan program buatannya ke publik. Versi GREE pertama yang diluncurkannya hanya bisa digunakan untuk komputer pribadi saja (personalized computer/PC). Diluar dugaan, hanya dalam 1 bulan GREE sudah memiliki 10.000 pengguna. 9 bulan kemudian pengguna GREE telah mencapai angka 100.000.
Ruang personal di kantor GREE via news.theregistrysf.comJaringan yang disiapkan Tanaka sempat tidak kuat menampung pertumbuhan pengguna yang sangat cepat. Ia pun kewalahan menghadapi traffic komunikasi antar pengguna GREE, hingga Tanaka perlu mempekerjakan orang khusus untuk memperbaiki jaringan dan mengatur traffic. Kesuksesan ini akhirnya membuat Tanaka memutuskan untuk keluar dari Rakuten setelah 4 tahun bekerja.
Tetap mengembangkan hobi pemrogramannya via www.bloomberg.com
Di tahun 2003, Tanaka mulai kembali pada hobi lamanya: mengotak-atik koding untuk menciptakan sebuah program. Terinspirasi dari meledaknya kepopuleran Friendster, Tanaka pun mengembangkan situs jejaring sosial serupa. Hanya ia memfokuskan target penggunanya pada mereka yang memiliki hobi bermain game online.
Pada bulan Februari 2004, Tanaka iseng meluncurkan program buatannya ke publik. Versi GREE pertama yang diluncurkannya hanya bisa digunakan untuk komputer pribadi saja (personalized computer/PC). Diluar dugaan, hanya dalam 1 bulan GREE sudah memiliki 10.000 pengguna. 9 bulan kemudian pengguna GREE telah mencapai angka 100.000.
Ruang personal di kantor GREE via news.theregistrysf.comJaringan yang disiapkan Tanaka sempat tidak kuat menampung pertumbuhan pengguna yang sangat cepat. Ia pun kewalahan menghadapi traffic komunikasi antar pengguna GREE, hingga Tanaka perlu mempekerjakan orang khusus untuk memperbaiki jaringan dan mengatur traffic. Kesuksesan ini akhirnya membuat Tanaka memutuskan untuk keluar dari Rakuten setelah 4 tahun bekerja.
Kesimpulannya:
Kisah tentang Yoshikazu Tanaka dapat membantu kita sebagai motivasi untuk terus brgerak dan berjuang dalam mencapai usaha yang kita inginkan.Tidak mudah menyerah jiga mengalami kegagalan. Kerana kegagalan itu bias di manfaatkan sebagai motivasi untuk kita terus berusaha.Di balik kegagalan itulah terdapat sebuah kesuksesan kita.
Kisah tentang Yoshikazu Tanaka dapat membantu kita sebagai motivasi untuk terus brgerak dan berjuang dalam mencapai usaha yang kita inginkan.Tidak mudah menyerah jiga mengalami kegagalan. Kerana kegagalan itu bias di manfaatkan sebagai motivasi untuk kita terus berusaha.Di balik kegagalan itulah terdapat sebuah kesuksesan kita.
Comments
Post a Comment