Skip to main content

KALIMAT EFEKTIF



BAHASA INDONESIA
Pertemuan – 3
Kalimat, Kalimat Efektif
 
Kalimat dan Kalimat Efektif

      Sebagai “bahasa ibu”, setiap warganegara memiliki kewajiban untuk dapat mengerti dan menguasai teori dan praktek ber-Bahasa Indonesia yang baik dan benar
      Setiap warganegara, semestinya harus mampu mengungkapkan gagasan, ide atau ungkapan dalam kalimat yang secara gramatikal benar
      Disamping secara gramatikal benar, ungkapan kalimat seyogyanya juga mampu dengan mudah untuk dipahami oleh pembaca atau pendengarnya
      Dalam mengkomunikasikan gagasan (kalimat) seyogyanya setiap warganegara dapat melakukannya dalam kalimat yang efektif
KALIMAT & KALIMAT EFEKTIF
A. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif
      Dalam     proses   penulisan    karya   ilmiah, ada  dua jenis  kalimat  yang mendapat  perhatian  penulis,  yaitu  masalah  kalimat    dan  masalah  kalimat efektif.
      Pernyataan  sebuah kalimat bukanlah sebatas  rangkaian  kata dalam frasa dan klausa. Rangkaian kata dalam kalimat itu ditata dalam struktur gramatikal yang benar unsur-unsurnya dalam membentuk makna yang akan disampaikan secara logis.
      Penulisan kalimat dalam karya ilmiah harus lebih cermat dalam  menata  kalimat  yang  benar  dan  efektif,  karena  kalimat-kalimat yang tertata itu berada dalam laras bahasa  ilmiah.
KALIMAT & KALIMAT EFEKTIF
      Dalam tataran sintaksis, kalimat  adalah  satuan  bahasa  yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik  sebagai  pembatas.
      Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir
      Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat dan gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti.
      Sifat  predikatif  dalam  kalimat  berstruktur  dibentuk  oleh  unsur  inti kalimat, berupa :  - Subjek / Subyek (S) – Predikat (P) – Objek / Obyek (O) – Keterangan (K)
      Unsur  subjek  dan predikat  itu harus mewujudkan  makna  gramatikal  kalimat yang  logis. 
      Konsepsi  kalimat  itu belum  cukup  untuk  menampilkan  kalimat efektif,  sehingga  diperlukan  faktor  lain  dalam perwujudan  kalimat menjadi kalimat  efektif.  
KALIMAT & KALIMAT EFEKTIF
      Oleh karena itu, KALIMAT EFEKTIF adalah satuan bahasa (kalimat) yang secara tepat harus mewakili gagasan atau perasaan penulis dan harus pula dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang dimaksudkan  penulis.
      Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Kata orang
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan. (ARIF HP: 2013)
      Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
PENULISAN KALIMAT EFEKTIF
B. PERSYARATAN KALIMAT EFEKTIF
  
1. FUNGSI GRAMATIKAL DALAM KALIMAT EFEKTIF ATAU KESATUAN FUNGSI GRAMATIKAL
Fungsi   gramatikal atau unsur struktur dalamkalimat  dikenal  dengan istilah  subjek,  predikat, objek, pelengkap,, dan keterangan (  S + P + (O/Pel.) + (Ket)  }
Fungsi   subjek  dan fungsi  predikat  harus ada dan  jelas dalam kalimat  dan secara fakultatif diperlukan fungsi objek, fungsi pelengkap, dan fungsi keterangan.
PENULISAN KALIMAT EFEKTIF
      SUBJEK   adalah  fungsi kalimat  yang  menandai  apa yang dinyatakan  oleh penulis. Posisi subjek dalam kalimat bebas, yaitu terdapat pada awal, tengah, atau akhir kalimat.
      PREDIKAT adalah fungsi kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis tentang subjek. Posisi predikat dalam      kalimat juga bebas,kecuali tidak boleh di belakang objek dan di belakang pelengkap.
      OBJEK adalah fungsikalimat yang melengkapi kata kerja aktif dan kata kerja pasif  sebagai hasil perbuatan, yang dikenai perbuatan, yang menerima,atau yang  diuntungkan  oleh  perbuatan  sebagai  predikat.    Fungsi  objek  selalu terletak di belakang predikat berkata kerja transitif.
      PELENGKAP    adalah fungsi  yang melengkapi  fungsi  kata kerja berawalan ber- dalampredikat,  sehingga predikat kalimat menjadi lebih lengkap. Posisi pelengkap dalam kalimat terletak di belakang predikat berawalan ber-.
      KETERANGAN    adalah   fungsi    kalimat   yang   melengkapi    fungsi-fungsi kalimat,yaitu melengkapi fungsi subjek, fungsi predikat, dan fungsi objek, atau fungsi  semua  unsure  dalamkalimat.  Posisi  keterangan  dalam  kalimatbebas dan  tidak  terbatas, dalam arti dapat  lebih  dari  satu,  pada  posisi  bebas  yang  sesuai  dengan  kepentingan fungsi-fungsi kalimat.
PENULISAN KALIMAT EFEKTIF
Perhatikanlah posisifungsi-fungsi kalimat berikut.
(1) Setelah  bekerja  selama  tiga hari,panitia pelaksana seminar lingkungan hidup itu  berhasil merumuskan undang-undang kebersihan tata kota Jakarta di Kantor DPD DKI Jakarta. (P-Pel-S-P-O-K)
(2) Keputusan hakim perlu ditinjau kembali.( S – P)
(3) Perlu ditinjau kembali keputusan hakim. (P – S)
(4) Kelompok Pialang (broker) berbicara tentang fluktuasi harga sama IHSG. (S – P – Pel.)
(5) Selama tahun 2012 fluktuasi harga saham IHSG mengalami kenaikan yang signifikan sebanyak 12 kali di Bursa Efek Jakarta  (K – S – P – O – K)
(6) Pengacara tersebut mempelajari undang-undangpencemaran nama baik dan membandingkannya dengan Undang-undang Dasar RI.   (S1 – P1 – O1 – P2 – K)
(7) Evaluasi pembelajaran mahasiswa  meliputi  empat komponen, yaitu komponen UTS,komponen UAS,  komponen kehadiran, dan komponen makalah ilmiah. (S1 – P1 – O1 – K1 – K2- K3 – K4)
(8) Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang  dan dapat beribadah dengan leluasa. (S3- P3 – S1 – P1 – S2 – P2)
Perhatikanlah contoh kalimat majemuk dalam posisi fungsi yang berbeda berikut.
(9)  Bahwa kemerdekaan itu hak semua bangsa  sudahdiketahui  semua   orang. (  S1  (konjungsi + S2  +  P2)  -  P1 -  O1.)
(10)  Dosen  mengatakan bahwa  komponen nilai UAS  berbobot 40%.  (S1 - P1 - O1 (S2+P2)).
(11)  Hasil UAS mahasiswa dibatalkan  jika mahasiswaketahuan mencontek. (S1 – P1 – K1 (S2+P2)).
      (12) Kelompok C berpresentasi  dan tim juri menilainya. (S1 – P1 + S2 – P2)
     (13)  Kinerja bisnis mulai membaik dan perkembangan ekonomi menjadi stabil   setelah pemilu berlangsung damai.  (S1 - P1 + S2 – P2 + (S3 + P3)
PENULISAN KALIMAT EFEKTIF
2. KEPADUAN (KOHERENSI) DALAM KALIMAT
Kepaduan  atau  keherensi dalam  kalimat  efektif   adalah  hubungan timbal  balik atau hubungan  kedua arah di antara  kata atau frasa dengan jelas, benar, dan logis.
Hubungan timbal baik dapat terjadi antarkata dalam frasa satu unsur atau dapat terjadi antar frasa dalam antarfungsi  dalam kalimat. Hubungan antarfungsi itu dapat menimbulkan kekacauan makna gramatikal kalimat.
Contoh kalimat yang TIDAKKOHERENSIF
 (1)  Setiap hari dia pulang pergi Bogor –Jakarta dengan kereta api.
 (2)  Oleh panitia seminar makalah itu dimasukkan ke   dalam antologi.
(3)  Pelaksanaan seminar itu karena jalan macet harus ditunda satu jam kemudian.

Pembetulan kalimat yang KOHERENSIF
(1a)  Setiap hari dia pergi  pulang Bogor—Jakarta dengan kereta api
(2b)  Makalah seminar itu dimasukkan ke dalamantologi.
(3a). Karena jalan macet,pelaksanaan seminar itu ditunda  satu  jam kemudian.

3. KEHEMATAN KALIMAT ATAU EKONOMI BAHASA
 KEHEMATAN atau ekonomi bahasa adalah penulisan kalimat yang langsung menyampaikan gagasan atau pesan kalimat secara jelas, lugas, dan logis. Kalimat yang hemat dalam penulisan menghindari dan memperhatikan hal-hal berikut .

(1)  Penulis menggunakan  kata bermakna leksikal yang jelas dan lugas dan penenpatan afiksasi yang benar.
(2)  Penulis menghindari subjek yang sama dalam kalimat majemuk.
 (3)  Penulis menghindari pemakaian hiponimi dan sinonimi yang tidak perlu. (4)  Penulis  menghindari   penggunaan   kata  depan  (preposisi)   di  depan kalimat dan di depan subjek.
 (5)Penulis menghindari penggunaan kata penghubung (konjungsi) di depan subjek dan di belakang predikat yang berkata kerja transitif.
(6) Penulis menghindari kata ulang jika sudah ada kata bilangan tak tentu di depan kata benda.
(7) Penulis  menghindarifungsi  tanda  baca  dan  pengulangan  kata  dalam rincian.
(8) Penulis  menghindariketerangan   yang  berbelit-belit  dan  panjang  yang seharusnya ditempatkan dalam catatan kaki (footnotes).
(9) Penulis  menghindari  pemborosan  kata  dan  afiksasi  yang  tidak  jelas fungsinya.
PENULISAN KALIMAT EFEKTIF
Perhatikan contoh berikut,yang kurang memperhatikan ekonomi bahasa.
(a) Dalam ruangan ini kita dapat menemukan barang-barang, antara lain seperti meja, kursi, buku, lampu, dan lain-lain.
(b) Karena modal di bank terbatas, sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.
(c) Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Tadjudin.
 Perbaikan kalimat yang memperhatikan ekonomi bahasa berikut.
(a1)   Dalam  ruangan  ini  kita  dapat  menemukan     meja,  kursi,  buku, lampu, dan lain-lain.
(b1) Karena modal di bank terbatas,  tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.
(b2) Modal di bank terbatas,  sehingga  tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.
(c1)  Pada  hari  itu  saya  berhalangan  hadir,    maka  rapat  akan dipimpin oleh Sdr. Tadjudin.
(c2)  Apabila pada hariitu saya berhalangan hadir, rapat akan dipimpin oleh Sdr. Tadjudin.
4. PENEKANAN DALAM KALIMAT EFEKTIF

      Dalam kalimat efektif PENEKANAN  ATAU PENONJOLAN   adalah upaya penulis untukmemfokuskan kata atau frasa dalam kalimat.  
      Penekanan dalam kalimat dapat berupa kata, frasa, klausa, dalam kalimat yang dapat berpindah- pindah.  
      Namun, penekanan   tidak sama dengan penentuan gagasan utama dan  ekonomi  bahasa.  Penekanan  dapat  dilakukan  dalam kalimat  lisan  dan kalimat tulis.
      Pada kalimat lisan,penekanan dilakukan dengan intonasi  yang dapat disertai mimik muka dan bentuk nonverbal lainnya. Penekanan dalam kalimat tulis dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
(1) Mutasi,  yaitu  mengubah  posisi  kalimat  dengan  menempatkan  bagian yang dipenting pada awal kalimat..  Contoh:
Minggu   depan   akan  diadakan   seminar”Pencerahan   Pancasila   bagi  Mahasiswa”
(2) Repetisi, yaitu mengulang kata yang sama dalam kalimat   yang bukan berupa sinonim. Contoh:
Kalau pimpinan sudah mengatakan tidak tetap tidak.
(3) Kursif, yaitu menulis miring, menghitamkan, atau menggarisbawahi kata yang dipentingkan.
Contoh:
Bab II skripsi ini tidak membicarakan fluktuasi harga saham.
(4) Pertentangan,yaitu menempatkan kata yang bertentangan dalam kalimat.
Pertentangan bukan berarti antonym kata.
Contoh:
      Dia sebetulnya pintar tetapi malas lkuliah.
(5) Partikel,  yaitu  menempatkan  paretikel  (lah,kah,  pun,per,  tah) sebelum atau sesudah kata yang dipentingkan dalam kalimat.
Contoh:Dalam berdemokrasi, apa pun harus transparan kepada rakyat.
 (6) Penekanan dalam kalimat tidak berarti penonjolan gagasan kalimat atau bukan ekonomi bahasa.

5. KESEJAJARANDALAM KALIMAT (PARALELISME)
 KESEJAJARAN  (PARALELISME)  adalah  upaya  merinci  unsur yang sama penting dan sama fungsi  secara kronologis dan logis dalam kalimat. Dalam kalimat dan paragraph, rincian itu harus menggunakan bentuk bahasa yang sama, yaitu rincian sesama kata,   sesama prasa, sesama kalimat. Kesamaan bentuk dalam paralelisme   menjaga pemahaman yang fokus bagi pembaca  dan sekaligus  menunjukkan  kekonsistenan  sebuah kalimat dalam penulisan karya ilmiah.
      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kesejajaran rincian kalimat efektif adalah sebagai berikut.
(1)  Tentukanlah apakah kesejajaran beradabentuk   bahasa kalimat atau  paragraf.
(2) Jika urutan rincian dalam bentuk  frasa, rincian uruan berikut harus dalam bentuk frasa juga.
(3)   Penomoran dalam rincian harus konsisten.
(4)   Perhatikanlah penempatan tanda baca yang benar.
(5) Hindarilah     gejala     ekonomi     bahasa     yang     bermakna     sama: seperti……dan lain lain, antara lain….. Sebagai berikut, yakni:….
Perhatikanlah contoh kesejajaran yang benar berikut.
      Kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada:
      hari       :…, tanggal:…., waktu: …., acara: …., dan Tempat: …..

6. KEVARIASIAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
      KEVARIASIAN dalam  kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan berbagai  pola kalimat  dan jenis kalimat  untuk  menghindari  kejenuhan  atau kemalasan   pembaca   terhadap teks   karangan ilmiah. Fungsi  utama kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca.
      Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah.
      Agar kevariasian dapat menjaga motivasi pembaca terhadap teks, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut.
(1)     Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek, tetapi kalimat dapat dimulai dengan predikat dan keterangan  sebagai variasi dalam penataan pola kalimat.
(2)     Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek.
(3) Kalimat   berita   dapat   divariasikan   dengan   kalimat   Tanya,   kalimat perintah, dan kalimat  seruan.
(4) Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif.
(5)     Kalimat   tunggal dapat divariasikan dengankalimat majemuk.
(6)     Kalimat taklangsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung.
(7) Kalimat  yang  diuraikan  dengan  kata-kata  dapat  divariasikan  dengan tampilan gambar,bagan,grafik, kurva, marik, dan lain-lain.
(8) Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulisjangan sampai mengubah atau keluar dari pokok masalah yang dibicarakan.

Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya.
(a) Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas  yang baru, suatu  kebenaran yang  menjadi  ide  sentral  yang menjiwai bisnisnya ke depan.
(b)  Seorang   ahli Inggris  mengemukakan bahwa  seharus  tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang  cukup  banyak  mengendorkan  semangat   kalau  melihat keadaan  di Indonesia  belahan  Timur  meskipun  fasilitas  pengangkutan laut dan udara sudah banyak  dibangun. (Variasi kalimat  dengan kata  berawalan   me- dan berawalan di-).

7. PENALARAN DALAM KALIMAT EFEKTIF
 PENALARAN   (reasoning) adalah proses mental dalam mengembangkan pikiran logis (nalar) dari   beberapa  fakta atau prinsip (KBBI,2005:772). 
      Hal yang  diutamakan  dalam penalaran  adalah  proses  berpikr  logis  dan  bukan dengan perasaan atau bukan pengalaman.
      Penalaran tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh kesatuan dan kepaduan kalimat.
      Alur berpikir sangat  ditonjolkan  agar  kalimat  dapat  dipertanggungjawabkan  dan dapat dipahami dengan benar dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah kaprah. Kesatuan pikiran akan logis jika didukung atau dikaitkan dari gabungan unsur atau fungsi  kalimat.
      Hubungan logis dalam   kalimat dapat dilihat melalui kaitan antar unsur dan kaitan  antar  bagian  kalimat.  Hubungan  logis  dalam  kalimat  terdiri  atas  tiga jenis hubungan berikut.
(1) Hubungan logis koordinatif adalah hubungan setara di antara bagian- bagian  kalimat  dalam  kalimat   majemuk   setara.    
Hubungan  logis koordinatif  ini  ditandai  dengan  konjungsi  dan,  serta,  tetapi,  atau, melainkan, sedangkan, padahal.
Contoh:  Mobil itu kecil tetapi  pajaknya sangat besar.
 (2) Hubungan logis korelatif adalah hubungan saling kait di antara bagian kalimat. Hubungan korelatif ini ditandai oleh konjungsi berikut.
Hubungan penambahan    :    baik….maupun, tidak hanya..., tetapi juga……..
Hubungan perlawanan        :   tidak….., tetapi….., bukan……., melainkan
Hubungan penegasan         :   jangankan…..,…..pun….. 
(3)  Hubungan logis subordinatif adalah hubungan kebergantungan  di antara induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh:  Dosen itu tidak masuk karena rumahnya kebanjiran. 
Hubungan subordinatif dalam kalimat majemuk tak setara (bertingkat) cukup banyak hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat yang ditandai dengan konjungsi-konjungsi berikut.
(a)  Hubungan waktu                 : ketika,setelah, sebelum,
(b) Hubungan  syarat                : jika,, kalau, jikalau,
(c) Hubungan pengandaian       : seandainya andaikan,andai kata, 
(d) Hubungan    tujuan               : untuk, agar,supaya,
 (e) Hubungan perlawanan          : meskipun,walaupun, kendatipun,
(f) Hubungan  pembandiungan  : seolah-olah, seperti, daripada, alih-alih, (
g) Hubungan sebab                     : sebab,karena, oleh sebab,lantaran,
(h) Hubunganhasil/akibat         : sehingga, maka, sampai (sampai)
(i)  Hubungan    alat                   : dengan, tanpa
(j) Hubungan cara                    : dengan, tanpa,
(k)  Hubungan  pelengkap          : bahwa, untuk, apakah,
(l)    (l) Hubungan keterangan     : yang,
(m) Hubungan perbandingan     : sama….dengan,  lebih….daripada, berbeda…..dari

Contoh kalimat yang salah  karena tidak logis (salah nalar)
(1) Di antara masalah nasional yang penting itu mencantumkan masalah MPKT dalam pendidikan   (SALAH).
Di antara masalah pendidikan nasional itu tercantum masalah MPKT dalam pendidikan (BENAR)
(2)   Untuk mengetahui  baik  buruk  pribadi  seseorang  dapat  dilihat  dari tingkah lakunya sehari-hari. (SALAH)
Baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari pribadinya sehari-hari. (BENAR)
(3) PT  Gudang  Garam  termasuk  lima  penghasil  terbesar  devisa  negara tahun 2010. (SALAH)
PT Gudang Garam termasuk lima besar penghasil devisa negara tahun 2010. (BENAR).
(4)   Meskipun dia datang terlambat, namun dia  dapat menyelesaikan masalah itu. (SALAH)
Meskipun datangterlambat, dia dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)
Dia datang terlamat, namun dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)
(5) Dia membantah bahwa bukan dia yang korupsi tetapi staf keuangan perusahaan. (SALAH)
(6) Dia menyatakan bahwa bukan dia yang korupsi melainkan staf keuangan perusahaan. (BENAR).




Comments

Popular posts from this blog

Cara Daftar Paytren

Apa itu PAYTREN?? Teknologi pembayaran/pembelian segala macam kebutuhan sehari-hari, baik untuk pribadi dan keluarga atau keperluan kantor seperti: isi ulang pulsa listrik internet telepon PDAM BPJS cicilan TV Berbayar Pembelian Tiket Pesawat Kereta api Βahkan kelak untuk melakukan belanja apapun baik itu di mall, toko, atau warung bias memakai HP/Gadget saja tanpa membawa uang cash. Program-program & teknologi PayTren terus dikembangkan. Saat ini telah hadir PayTren Academy, PayTren Messenger, PayTren MERDEKA (Peluang Umrah Gratis), Belanjaqu.co.id (PayTren Marketplace semacam Tokopedia, Bukalapak dll), Sedekah Produktif, Loket PayTren (Untuk mendapatkan cashback lebih besar), PayTren Miracle serta masih banyak project-project Ustad yusuf Mansur kedepannya.

TEKNOLOGI BICMOS

Teknologi BiCMOS 1.        Teknologi BiCMOS merupakan kombinasi dari teknologi CMOS murni dengan teknologi bipolar a.        Fungsi-fungsi yang memerlukan kecepatan tinggi dan pemberian daya digunakan teknologi bipolar b.       Untuk mengkonsumsi daya rendah dengan teknologi CMOS 2.        BiCMOS lebih sesuai untuk aplikasi yang banyak operasi masukan dan keluaran (I/O) Sedang untuk aplikasi analog/digital BiCMOS dapat mengurangi biaya sistem sebab jumlah IC dikurangi IC BiCMOS juga mengurangi delay times dan meningkatkan throughput mikroprosesor, waktu akses cepat dan konsumsi daya rendah. Pembuatan BiCMOS lebih rumit dibanding CMOS biasa Proses BiCMOS memerlukan lapisan epitaksial sehingga perlu investasi baru untuk membentuk sistem epitaksial Lapisan epitaksial adalah lapisan kristal tunggal silikon yang ditum...